Sebagai seorang yang sering menganjurkan Python sebagai bahasa pemrograman pertama/bahasa dalam mempelajari pemrograman, saya seringkali ditanya: Mengapa Python?
Biasanya saya akan langsung menjawab mengenai fitur-fitur dan kelebihan bahasa Python. Namun jika ditanyakan kembali kepada saya, saya akan menjawab: Mengapa tidak?
Sebagai seorang yang senang mempelajari bahasa pemrograman baru, hal yang saya inginkan (dan saya pikir diinginkan sebagian besar newbie) adalah bahasa pemrograman yang:
Sederhana
Bahasa pemrograman Python adalah bahasa pemrograman yang termasuk paling sederhana khususnya dalam hal syntax:
Mudah Dipelajari
Konsekuensi dari poin pertama saya: bahasa pemrograman Python mudah dipelajari. Hal lain yang membuat Python mudah dipelajari:
Misalnya fragmen kode di atas. Saya menggunakan if berganda. Dengan struktur di seperti itu, saya tahu jika kelak saya baca ulang program di atas, saya akan tetap ingat maksud fragmen kode di atas.
Dapat Menghasilkan Program Berguna dalam Waktu Singkat
Apa sih keinginan kita sebagai programmer selain melainkan aplikasi/program yang berguna? Misalnya program Ping Me (aplikasi untuk melakukan ping secara terus-menerus, merupakan antar muka dari ping) saya tulis dalam waktu 1 jam-an saja (itu termasuk lama disebabkan saya tidak mahir mengetik 10 jari). Catatan: kemampuan mengetik 10 jari adalah modal utama programmer, IMHO.
Biasanya saya akan langsung menjawab mengenai fitur-fitur dan kelebihan bahasa Python. Namun jika ditanyakan kembali kepada saya, saya akan menjawab: Mengapa tidak?
Sebagai seorang yang senang mempelajari bahasa pemrograman baru, hal yang saya inginkan (dan saya pikir diinginkan sebagian besar newbie) adalah bahasa pemrograman yang:
- Sederhana
- Mudah dipelajari
- Dapat menghasilkan program yang berguna dalam waktu singkat
Sederhana
Bahasa pemrograman Python adalah bahasa pemrograman yang termasuk paling sederhana khususnya dalam hal syntax:
- variabel tidak perlu dideklarasikan tipe datanya,
- tidak ada kurung untuk menandai blok kode program
- tidak ada keharusan titik koma di akhir statement,
- tidak memaksakan newbie untuk mengerti konsep OOP di awal,
- tidak ada pointer,
- tidak perlu melakukan alokasi memori (misalnya malloc dan calloc dalam C)
- tidak perlu mengetikkan terlalu banyak kata-kata sakti seperti public static void,
Mudah Dipelajari
Konsekuensi dari poin pertama saya: bahasa pemrograman Python mudah dipelajari. Hal lain yang membuat Python mudah dipelajari:
- keharusan menggunakan indentasi untuk menandai blok kode program. Ini diperdebatkan, namun bagi saya pribadi ini membuat kode program yang ditulis dalam Python mudah dibaca ulang. Selain itu dalam bahasa pemrograman lain pun praktik ini dianjurkan walau bukan keharusan
Misalnya fragmen kode di atas. Saya menggunakan if berganda. Dengan struktur di seperti itu, saya tahu jika kelak saya baca ulang program di atas, saya akan tetap ingat maksud fragmen kode di atas.
Dapat Menghasilkan Program Berguna dalam Waktu Singkat
Apa sih keinginan kita sebagai programmer selain melainkan aplikasi/program yang berguna? Misalnya program Ping Me (aplikasi untuk melakukan ping secara terus-menerus, merupakan antar muka dari ping) saya tulis dalam waktu 1 jam-an saja (itu termasuk lama disebabkan saya tidak mahir mengetik 10 jari). Catatan: kemampuan mengetik 10 jari adalah modal utama programmer, IMHO.
Komentar
Posting Komentar